Selasa, 18 Maret 2014

SESAJI GUNUNG SLAMET

SESAJI GUNUNG SLAMET

java computer ajibarang (edi narco)

GUNUNG SLAMET NAN AGUNG
NAMPAK JAUH DISANA
SEBAGAI SUMBER KEMAKMURAN 
TIRTA KENCANA
(sebait lagu Ditepinya Sungai Serayu)

Pepaya & telur ayam cegah Gunung Slamet meletus








Berbagai cara dilakukan masyarakat lereng selatan Gunung Slamet, Banyumas, Jawa Tengah, untuk menghilangkan kekhawatiran terhadap aktivitas gunung yang tengah berstatus waspada. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengelar doa bersama, disetiap perempatan jalan-jalan desa yang berada di kaki Gunung Slamet. Menurut kepercayaan setempat, ritual itu dilakukan agar Gunung Slamet kembali normal. 

Adapun sesaji dalam acara tersebut makan bersama dengan menu utama sayur buah pepaya muda dan telor. Ritual itu dilakukan warga Desa.  Orang dewasa dan anak-anak bersiap dengan berbagai makanan nasi lengkap dengan lauknya, sayur pepaya muda, telur ayam kampung, tahu, dan tempe, siap disantap bersama. Dengan menggunakan tikar, hampir seluruh warga setempat mengelar acara doa bersama disetiap perempatan dan pertigaan jalan.

Para kyai dengan sorban hijau berselempang di pundaknya, memimpin tahlil dan doa bersama yang   dengan didampingi tokoh masyarakat. Dalam doanya, warga berharap agar status Gunung Slamet kembali normal, sehingga tidak menimbulkan dampak yang buruk bagi warga.  Menurut salah seorang kyai, pinisepuh, kesepuhan serta sesepuh (dukun), selamatan merupakan tradisi yang dilakukan turun temurun dari nenek moyang. Setiap Gunung Slamet aktif, sesuai tradisi, warga wajib memasak sayur pepaya muda dan telur ayam kampung. Setelah selesai tahlil dan doa masakan yang jadi sesaji dimakan ramai-ramai. sesaji dimakan HALALKAH?? 







Alhamdulillah, kegiatan seperti itu ternyata tidak dilaksanakan di Ajibarang dan sekitarnya menurut masyarakat Ajibarang dikembalikan ke Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa yang menguasai alam semesta ini, tidak terkecuali gunung-gunung yang merupakan makhluk Allah, gunungpun bersujud dan bertasbih kepada Allah SWT seperti kita manusia yang beriman.  Begitu firman Allah SWT dikhutbahkan dalam masjid maupun dalam pengajian-pengajian ibu-ibu di setiap masjid ta'lim. Syirik, musrik perbuatan semacam itu.

Perlu kami beritahukan bahwa  aktifitas Gunung Slamet, alhamdulillah tidak sampai ke Ajibarang baik abu maupun getaran gempa. Hanya Ajibarang di dalam kota udara sangat menyengat dan sore hari sekitar jam 14.00 wib mulai diguyur hujan.  Semoga membawa berkah bagi kemakmuran Tirta Kencana.

INILAH MU'JIZAT GUNUNG DALAM AL-QUR'AN


Subhanallah, Inilah Mukjizat Alquran Tentang Rahasia Gunung


Para ahli geologi telah lama meneliti fungsi gunung sebagai pondasi penguat permukaan bumi.  Adalah Profesor Emeritus Frank Press dari Washington, Amerika Serikat (AS), salah seorang Geolog yang mengkaji tentang gunung sebagai sebagai pasak bumi.

Penasihat bidang ilmu pengetahuan di era kepemimpinan Presiden AS Jimmy Carter itu sempat menulis buku berjudul "The mountains, like pegs, have deep roots embedded in the ground.” Lewat buku "Gunung, seperti pasak, berakar di dalam tanah" itu, Press mengungkapkan apabila gunung dibelah berbentuk irisan maka akan terlihat akar atau alur bersama lava yang mengikat kuat di dasar tanah.

Ia juga mengungkapkan fungsi gunung yang memainkan peran penting dalam menstabilkan kerak bumi. Hasil penelitian ilmiah itu sebenarnya sudah disebut dalam kitab suci Alquran, sejak 1400 tahun yang lalu. Penemuan Press itu membuktikan bahwa Alquran adalah mukjizat dan firman Allah SWT.

Simaklah Alquran surah Al-Anbiya ayat 31:
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…”
Dalam surah Al-Naba ayat 6-7, Allah SWT berfirman,
"Bukankan telah Kami jadikan bumi sebagai hamparan. Dan Kami jadikan gunung-gunung sebagai pasak?"
Mengapa gunung diistilahkan sebagai pasak? Menurut Prof Press, sebenarnya, kerak bumi mengapung di atas cairan. Lapisan terluar bumi membentang 5 km dari permukaan. Kedalaman lapisan gunung menghujam sejauh yang 35 km. Dengan demikian, pegunungan adalah semacam pasak yang didorong ke dalam bumi.

"Jadi gunung inilah yang berfungsi sebagai pasak untuk menstabilkan kerak bumi," ungkap  Prof Press.

Hal senada juga diungkapkan Profesor Siaveda,  ahli geologi dari Jepang. Menurut Siaveda, ketika lempengan bumi saling bertumbukkan, makalempengan yang lebih kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya. Sementara yang di atas melipat dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Inilah yang mengikat kuat di dasar permukaan bumi.

Simak firman Allah dalam surah An-Nahl ayat 15 ini: "Dan Dia menancapkan gunung gunung di bumi supaya bumi ini tidak berguncang bersama kamu."


MUDAH-MUDAHAN MASYARAKAT  BANYUMAS KHUSUSNYA BUANG JAUH-JAUH MISTIK, KEMUSYRIKAN.  KEMBALILAH KE ALQUR'AN DAN ASSUNAH. INSYA ALLAH AKAN MEMBAWA BERKAH. AMIIN.