H.T. Marx,
pengawas perkebunan bibit di Ajibarang
sedang berada di rumahnya
Bangunan H.T. Marx, orang menyebutnya dengan Rumah Pesanggrahan Belanda.
Terletak di sebelah timur Gedung Pegadaian. Rumah tersebut tempat persinggahan para tamu-tamu Belanda.
Dibongkar diganti untuk Gedung Sekolah Kartini Sekolah khusus anak putri,
yang sekarang menjadi SD Negeri Ajibarang Kulon.
Sisa bangunan masih dapat dilihat sampai tahun 1980an berupa penampungan air berupa penyaringan air
beberapa bilik di bawah tanah, bak penampungan ukuran 4 X 6 meter tinggi 3 meter dengan alat penyedot berupa kincir dan gear di sebelah utara bak penampung air dan menara air yang menjulang tinggi. Dan air itu untuk keperluan MCK penghuni Pesanggrahan.
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
Terletak di sebelah timur Gedung Pegadaian. Rumah tersebut tempat persinggahan para tamu-tamu Belanda.
Dibongkar diganti untuk Gedung Sekolah Kartini Sekolah khusus anak putri,
yang sekarang menjadi SD Negeri Ajibarang Kulon.
Sisa bangunan masih dapat dilihat sampai tahun 1980an berupa penampungan air berupa penyaringan air
beberapa bilik di bawah tanah, bak penampungan ukuran 4 X 6 meter tinggi 3 meter dengan alat penyedot berupa kincir dan gear di sebelah utara bak penampung air dan menara air yang menjulang tinggi. Dan air itu untuk keperluan MCK penghuni Pesanggrahan.
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
SUNGAI TAJUM
Pemandangan di selatan sungai Tadjoem Adjibarang.
Dari atas bukit,
Tuan dan Nyonya Van Maanen
tampak di depan gedung Tangsi
Gedung ini berfugnsi sebagai Kantor Polisi Belanda dikenal dengan nama Polisi DP -
Duth Police adalah Polisi Belanda
sekarang menjadi Perumahan Dinas Direktur BRI Ajibarang
Duth Police adalah Polisi Belanda
sekarang menjadi Perumahan Dinas Direktur BRI Ajibarang
Atap gedung masih original sampai sekarang
renovasi teras gedung di tahun 2000an
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
SUNGAI DATAR
Bergambar para Inlander dari bawah jembatan
sebelah timur
KOLAM RENANG PANCASAN
GEDUNG KAWEDANAAN / KECAMATAN AJIBARANG
MASA KOLONIAL BELANDA
Dengan Pohon Sawo di Kanan Kirinya - sebelah timur dan sebelah barat
di belakang agak jauh terlihat Pohon Aren di belakang Kantor Pegadaian
Bangunan lama telah dirubah pada tahun 1980an diganti Besi Beton
di belakang agak jauh terlihat Pohon Aren di belakang Kantor Pegadaian
Bangunan lama telah dirubah pada tahun 1980an diganti Besi Beton
sampai sekarang
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
GEDUNG PERSINGGAHAN PEJABAT BELANDA
Gedung ini sering digunakan sebagai tempat Parkir Tamu-tamu Belanda, karne tempatnya luas di belakangnya.
Gedung milik Keturunan Tionghoa Babah Ngoik pernah di bakar dalam
"BUMI HANGUS AJIBARANG"
sekarang masih ditempati Keluarga Samiaji
Gedung milik Keturunan Tionghoa Babah Ngoik pernah di bakar dalam
"BUMI HANGUS AJIBARANG"
sekarang masih ditempati Keluarga Samiaji
sebelah selatan Masjid Agung At- Taqwa Ajibarang
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
Nara Sumber : Ibu Sujati Abdul Haris
hampir sama bentuk atap bangunan Gedung Persinggahan - atas - dan Tuan Nyonya Van Maanen
Bedanya pada saka beton, halaman dan pepohonan
Ajibarang Tempo Doeloe
4/
5
Oleh
Unknown
11 komentar
Apik siip lah...
ReplySip retung...
ReplySip retung...
Replyana foto fotone maning apa ora ....
Replysiki nyong dadi warga ajibarang, maune warga pekuncen. sekang gunung mudun maring kota. heeeee
Replydulu make kebo dari karang tengah ke kalibogor sokaraja... lama juga pasti ya... :3
Replypengin bali
ReplyAja lombo lah kang hahaha
ReplySip
ReplyMakasih atas kunjungan dan commentnya... edinarco
Reply